Widget HTML #1

Simak.. Cara Mengawetkan Bambu Dengan Cara Tradisional Yang Dilakukan Masyarakat Umum


Bambu merupakan material alami yang mempunyai bersifat organik, dengan rata- rata daya tahan bambu sekitar 3 tahun karena bambu mengandung zat gula tanpa disertai dengan kandungan toksik atau racun, sehingga mudah mengundang mikro organisme yang mempercepat pelapukan bambu

Salah satu metode yang dapat ditempuh untuk memperpanjang daya tahan bambu sebagai bahan bangunan yakni pengawetan. Proses ini mampu menunda dan menahan terjadinya kerusakan bambu sehingga kekuatan strukturnya bakal lebih stabil.  pengawetan bambu juga dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai estetika dan tingkat ketahanan bambu terhadap api.

Sebelum melakukan pengawetan bambu alangkah baiknya untuk memperhatikan hal - hal sebagai berikut :
  • Bambu dalam keadaan kering atau bambu basah
  • Bentuk bambu yang akan diawetkan apakah  bambu utuh utuh atau  bilah ( irat ) atau sudah berbentuk produk kerajinan.
  • Tujuan pemakaian, apakah buat struktur atau non struktur.
  • Skala pengawetan atau jumlah bambu yang dibutuhkan

Pengawetan bambu bisa dilakukan dengan beberapa cara atau metode pengawetan, secara garis besarnya metode pengawetan bambu dapat dibagi menjadi 2 metode, ialah pengawetan dengan cara tradisional serta pengawetan dengan cara modern

Kali ini yang akan dibahas ialah pengawetan bambu menggunakan cara tradisional. Bagaimana cara pengawetan bambu secara tradisional? Simak cara- cara pengawetan bambu menggunakan teknik atau dengan cara tradisional dibawah ini 

Yang dimaksud dengan cara pengawetan bambu dengan cara tradisional adalah praktik dan perlakuan terhadap bambu yang dilakukan oleh warga secara turun temurun yang bertujuan untuk meningkatkan masa pakai bambu

Pengawetan bambu dengan cara tradisional 

Pemilihan waktu tebang.

Adalah waktu penebangan bambu pada saat- saat tertentu yang menurut keyakinan atau kebiasaan masyarakat dapat meningkatkan daya tahan bambu dibandingkan dengan penebangan pada sembarang waktu. Terdapat beberapa versi pemilihan waktu tebang antara lain:
  • penebangan pada bulan tertentu( mongso/ mangsa) dalam bahasa jawa/ sunda, pada umumnya pada bulan maret dianggap bagaikan waktu yang sangat pas untuk memotong bambu.
  • penebangan pada jam tertentu, misalnya penebangan dilakukan pada waktu menjelang subuh dipercaya bisa meningkatkan ketahanan bambu.
  • Penebangan pada waktu tertentu, misalnya penebangan pada waktu bulan purnama dibeberapa daerah dipercaya bisa mengurangi serangan hama pada bambu.

Perlakuan ketika menebang

Setelah pangkal bambu dipotong, jangan langsung diambil, tetapi biarkan bambu tetap menggantung padarumpunnya hingga daunnya mengering, perlakuan ini bisa mengurangi kandungan gula di batang bambu melalui penyerapan oleh daunnya.

Perendaman bambu

Bambu yang direndam selama kurun waktu tertentu akan meningkatkan daya tahan bambu. Proses ini umumnya dilakukan di parit, kolam, sungai, sawah, ataupun laut serta berlangsung selama 3- 4 bulan. Semakin lama bambu direndam, maka kualitasnya juga bakal semakin membaik. Walaupun metode pelaksanaannya sangat sederhana, tetapi Kelemahan dari sistem ini ialah, bambu yang direndam dalam waktu lama, ketika diangkat akan mengeluarkan lumpur serta bau yang tidak sedap, akan butuh waktu yang cukup lama untuk mengeringkan serta mengurangi bau sebelum bisa dipakai sebagai bahan bangunan.

Pengasapan bambu

Pengawetan bambu secara tradisional bisa juga dengan diasap. Secara tradisional bambu diletakkan di tempat yang berasap( dapur ataupun tempat pembakaran yang lain), secara bertahap kelembaban bambu berkurang sehingga kerusakan secara biologis bisa dihindari. produsen bambu di Jepang dan Amerika Latin sudan menggunakan cara pengasapan yang lebih maju menggunakan teknologi modern untuk mengawetkan bambu dalam skala yang besar untuk kebutuhan komersil.


Pemanggangan bambu

Pada dasarnya, metode pemanggangan ini mirip seperti metode mengawetkan bambu secara alami melalui proses pengasapan. Perbedaannya terletak pada media yang digunakan sebagai bahan pengawet. Di dalam metode pemanggangan bambu ini, kita menggunakan panas yang dikeluarkan oleh tungku api, bukan asap. Sehingga kondisi bambu akan menjadi lebih kering serta zat gula yang terkandung di dalamnya berubah menjadi karbon. Umumnya metode ini digunakan untuk meluruskan bambu yang bengkok ataupun sebaliknya

Mencelupkan kedalam larutan kapur

Mengawetkan bambu dengan cara mencelupkan bambu kedalam larutan kapur ( CaOH2) yang kemudian akan berubah menjadi kalsium karbonat, hal ini  bisa menghalangi penyerapan air sehingga bambu terhindar dari serangan jamur dan kutu , ini biasanya digunakan pada bambu yang sudah berbentuk bilah atau irat

Demikian beberapa cara pengawetan bambu menggunakan cara - cara tradisional